1. Pengertian Karya Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang untuk
tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis
(kejiwaan) manusia. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya
selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai benda yang
indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Contoh benda
seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda
anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan untuk tujuan
melestarikan nilai-nilai tradisi dan adat dalam proses serta teknik berkarya
seni rupa daerah setempat. Bentuk, model, teknik, dan media memiliki
keunikan/karakteristik tersendiri, sebagai kekayaan seni budaya.
Karya seni rupa terapan daerah setempat yaitu karya seni rupa
yang memiliki fungsi pakai/guna, dibuat dengan teknik (cara) dan media yang ada
di daerah setempat, sebagai aset atau kekayaan budaya nasional.
Ø
NTT
v Rumah adat
Mbaru Niang adalah rumah adat
yang berada di Wae Rebo, yaitu sebuah desa yang letaknya berada di pedalaman
dan diarungi oleh pegunungan dan panorama hutan tropis lebat di Desa Satar
Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa
Tenggara Timur.
Rumah adat
Mbaru Niang bentuknya
seperti cone yang dibalik, yaitu kerucut menjulur ke bawah dan hampir menyentuh tanah. Strukturnya setinggi 5 lantai
dengan tinggi sekitar 15 meter.
Atap rumah adat Nusa Tenggara Timur ini diisi oleh daun lontar yang ditutupi
ijuk atau
ilalangdan kerangka
atap terbuat dari bambu sedangkan pilar rumah menggunakan
kayu worok yang besar dan kuat. Hebatnya rumah adat ini tidak memakai paku tetapi menggunakan tali
rotan untuk mengikat konstruksi bangunan. Meski bangunannya tidak terlalu besar, setiap
mbaru niang bisa
diisi oleh enam sampai delapan keluarga.
v Pakaian
Pakaian adat yang dipakai kaum pria di NTT berupa topi dengan
bentuk yang khas, baju jas ttup, selempang kain tenun dan bersarung kain tenun.
Sebilah golok terselip didepan perut. Perhiasan yang dipakai berupa kalung dan
pending.
Sedangkan wanitanya memakai hiasan kepala berbentuk bulan sabit,
kain tenun yang menyelempang di bahu dan kain tenun yang menutup bagian dada
hingga kaki.perhiasan yang dipakai adalah subang, kalung, pending, dan gelang
tangan. Pakaian ini berdasarkan pakaian adat Rote.
Ø
PAPUA
v
Rumah adat
Rumah Papua yang disebut Honai
terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau
reeds. bentuknya seperti jamur. Honai rumah sengaja dibangun ruang sempit atau
ruangan kecil dan jendela untuk menahan pegunungan dingin Papua. Honai biasanya
dibangun setinggi 2,5 meter dan di tengah-tengah rumah disiapkan tempat untuk
membangun api untuk menghangatkan mereka.
v
Pakaian adat
Koteka atau juga biasa disebut harim,
hilon, atau bobbe adalah baju adat Papua yang terkenal hingga seluruh penjuru
dunia. Banyak para turis asing yang tertarik untuk melihat pakaian adat satu ini.
Pakaian ini hanya berbentuk selongsong wadah “burung” yang diikatkan pada
pinggang hingga mengarah ke atas. Untuk ukuran koteka sendiri sebetulnya sangat
beragam, umumnya semakin tinggi kedudukan seorang laki-laki dalam adatnya,
ukuran koteka yang dikenakannya juga akan semakin besar.
v
Kerajinan tangan
Noken yaitu
tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan
terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan
untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa
hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa
barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala,
noken ini di daftarkan ke UNESCOsebagai
salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia dan pada 4
desember 2012 ini, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan
kebudayaan tak benda UNESCO.
Ø Bali
v Rumah
adat
Gapura
Candi Bentar merupakan nama dari rumah adat Bali. Pengambilan nama Gapura Candi Bentar
berdasar dari bentuk bangunannya yaitu berupa gapura. Gapura tersebut terdiri
dari 2 bangunan candi dibangun sejajar dan serupa yang merupakan gerbang pintu
masuk kepekarangan rumah. Gapura tersebut tidak memiliki atap atas yang memisahkan
kedua bangunan candi, sehingga kedua bangunan gapura candi tersebut terlihat
tampak jelas terpisah, yang menghubungkan bangunan gapura tersebut adalah
berupa anak-anak tangga dan pagar besi yang menjadi pintu jalan masuk.
Disekitar bangunan gapura terdapat patung-patung yang merupakan simbol dari
kebudayaan Bali.
v Pakaian adat
Pakaian
adat bali, hingga saat ini belum diketahui apa namanya, karena berdasarkan info
pakaian adat Bali disetiap masing-masing daerah memiliki ciri khas simbolik dan
ornamen yang berbeda-beda, baik berdasar dari acara kegiatan upacara, jenis
kelamin maupun umurnya. Begitu juga dengan status sosial dan ekonomi, sehingga
dapat diketahui berdasarkan model pakaian dan ornamen perhiasan yang
dipakainya. Namun secara umum pakaian adat Bali, apabila dilihat secara lintas
terlihat hampir sama, cuma ada sedikit penambahan dari orname perhiasan yang
dikenakan.
v Kerajinan tangan
Pemanfaat batok kelapa sebagai wadah sebenarnya bukan hal
yang baru bagi masyarakat . Penggunaan kulit buah-buahan yang keras sudah
digunakan manusia sejak meninggalkan hidup nomaden dan menetap disuatu daerah.
Penggunaan batok kelapa sebagai bahan baku kerajinan , diawali dengan usaha untuk memenuhi pesanan,
kemudian berkembang dan ditekuni menjadi matapencaharian tetap. Pengembangan
kerajinan batok kelapa sebenarnya sangat memungkinkan, mengingat
kedersediaan sumber daya alam berupa buah kelapa cukup memadai.
Ø Sulawesi
v Rumah adat
Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat
ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan
tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur. Tongkonan
digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama).
Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara
sosial Masyarakat Toraja). Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang
disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (banga)
saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai
ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari (disebut pa'bare' allo), yang
merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.
Khususnya di Sillanan-Pemanukan
(Tallu Lembangna) yang dikenal dengan istilah Ma'duangtondok terdapat tongkonan
yaitu Tongkonan Karua (delapan rumah tongkonan) dan Tongkonan A'pa' (empat
rumah tongkonan) yang memegang peranan dalam masyarakat sekitar.
v Pakaian adat
Baju
bodo adalah pakaian tradisional perempuan Bugis, Sulawesi,
Indonesia. Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek,
yaitu setengah atas bagian siku lengan. Baju bodo juga dikenali sebagai
salah satu busana tertua di dunia
2. karya seni rupa murni
Seni Rupa murni adalah cabang dari seni rupa yang di buat
tanpa mempertimbangkan fungsi dan kegunaanya akan tetapi lebih mengutamakan
Fungsi keindahaan atau Estetika.Seni rupa murni cenderung lebih bebas dan
biasanha memiliki nilai estetika yang sangat tinggi. Sementara itu, Fungsi seni
rupa murni hanyalah di gunakan sebagai hiasan atau pajangan saja.
Ø NTT
v
kerajinan ukir
Kerajinan ukir di Nusantara, antara lain berupa seni ukir
kayu dan seni ukir logam. Daerah-daerah penghasil kerajinan ukir kayu di
Nusantara, di antaranya adalah Jepara, Cirebon, Bali, Kalimantan, Papua,
Madura, dan Sumatra. Kerajinan ukir logam terbuat dari perak, tembaga, emas,
dan kuningan. Proses pembuatan kerajinan logam banyak menggunakan teknik cetak
atau cor, tempa, toreh, dan penyepuhan.
Kotak kapur
aneka patung
patung kuda
v
kerajinan
keramik
Keramik merupakan hasil karya seni
kerajinan yang berbahan dasar dari tanah. Hasil kerajinan keramik sangat
beragam, seperti vas bunga, guci, mangkuk, cangkir, dan lain-lain.
Guci cina moko piring cina
v
kerajinan
anyaman
Jaman dahulu, tenunan ini tidak bisa
dipakai dengan sembarangan, seperti juga tenun2 dari daerah lainnya di
Indonesia ( lihat tulisanku 'Ulos Batak' : Salah Satu Kain Tradisional
Indonesia Selain Batik, yang Juga Sarat Makna dan'Tenun Songket Bali' : Budaya
dan Tradisi yang Menambah Cantik Indonesia ). Kain2 itu hanya bis dipakai oleh
kalangan tertentu serta disertai dengan ritual tertentu. Bahkan menurut
beberapa teman dari NTT, waktu itu bagi orang2 yang bisa memakai tenun,
juga motifnya tidak sembarangan, karena si pemakai dengan motif tertentu
menunjukkan kepribadiannya : berwibawa dan pastinya berkepribadian yang baik.
Jika kita melihat Tenun Nusa Tenggara secara keseluruhan, akan banyak sekali
motif2nya. Dari binatang2 yang ada disana, termasuk motif2 Komodo. Eh, jangan
salah! Komodo yang terlihat besar sekali, seperti cicak atau kadal raksasa,
jika dijadikan motif tenun aan sangat berberda dan cantik sekali! Ini contoh
selendangku motif Komodo, yang aku sangat suka! Belum lagi dengan motif2
kesenian Nusa Tenggara. Tetapi Tenun Buna sedikit berbeda.
Selendang-ku
dari NTT, bermotifkan Komodo ... cantik, kan?
Jika Tenun2 yang lain dari Nusa Tenggara, khusus untuk
tenun Buna ( dari NTT ) dan Tenun Bima ( dari NTB ), desain dan warnanya sangat
menarik hati. Untuk tenun2 yang lainnya berlatar belakang warna2 tanah dan
natural, dengan kombinasi desain kesenian dari sana. Tetapi untuk Tenun Buna
dan Tenun Bima, latar belakang warna adalah warna2 cerah. Dikombinasi dengan
paduan semua warna. Pun jika latar bekarang warna hitam, maka kombinasi
desainnya adalah warna warni!
tenuntimor.blogspot.com
tenuntimur.blogspot.com Motifnya lebih sederhana cenderung klasik konteporer.
Sedikin modern jika kita lihat motif2 garis, segitiga, lingkaran ataupun bunga2
beraneka warna. Cantik sekali! Waktu aku akhirnya membeli beberapa Tenun Buna
di Bali, memang tidak seperti Tenun Buna seperti sekarang ini. Sekarang,
seturut dengan perkembangan jaman, Tenun Buna benar2 maju pesat! Walau tetap
tidak bisa menirunya bagi masing2 penenun, paling tidak Tenun Buna mampu
bersaing bagi masing2 penenun. Jika Songket Bali membuat mata menjadi 'silau'
dengan kemewahannya, Tenun Buna membuat mata kita cerah ceria karena warna
warninya yang luar biasa!
Ø
Jawa
v
Seni
patung
Seni Patung adalah cabang dari karya
seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga
dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang
indah dan bermakna. Contoh patung dari daerah Jawa dapat dilihat pada
gambar berikut.
v
Seni lukis
Seni Lukis adalah salah satu cabang
dari seni rupa yang berdimensi dua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat
diatas bidang yang datar. Dan mengekspresikan berbagai makna atau nilai
subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang
dimiliki pelukisnya dan mengandung nilai budaya daerah yang bersangkutan. Contoh
lukisan dari daerah jawa dapat kita lihat pada gambar berikut ini.
v
Seni grafis
Seni garfis
merupakan cabang seni rupa murni dalam bentuk dua dimensi. Seni grafis juga
disebut dengan seni cetak. Seni cetak yang dimaksud terbatas seni cetak dua
dimensi, seperti cetak tinggi (cetak cukil kayu), cetak dalam (cetak etsa),
cetak datar (cetak litho), dan cetak saring (cetak sablon).
Seni grafis adalah
yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas
kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya
yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap
salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain,
menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan
sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan
adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu
digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak
lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan
biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan.
Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa
seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk
menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas
Ø
Aceh
v
Tari saman
Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.
v Ulos ( kain songket )
Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas
Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera utara. Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain.
Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songketkhas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan
mesin.
Warna dominan pada
ulos adalah merah, hitam,
dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di
dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi
atau upacara adat Batak, namun kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk
sovenir, sarung bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.
Ulos juga
kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang mengandung supaya mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara bahaya
yang mengancam saat proses persalinan.
Sebagian besar
ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos Ragi
Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos yang digunakan sebagai pembungkus jenazah), dan Ulos Sibolang.
Ø Ambon
v Seni lukis
Lukisan
prasejarah atau praaksara yang berupa lukisan pada dinding gua merupakan salah
satu hasil kebudayaan manusia masa praaksara yang hidup pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan. Pada masa itu manusia bertempat tinggal digua-gua alami
yang dalam atau gua-gua paying atau gua dangkal (Ceruk). Lukisan tersebut
mereka buat pada dinding-dinding gua tempat tinggal mereka, seperti apa yang
telah dibahas di atas dan masih banyak lagi yang lainnya
v Seni patung
Suku - suku di Maluku Barat Daya, Maluku
Barat Daya tidak hanya dikenal dengan keindahan pantainya, tetapi juga dikenal
dengan kerajinan khas Suku - suku di Maluku Barat Daya, hal ini terlihat dari
model – model patung yang telah dihasilkan.
Potret lain Suku - suku di Maluku Barat Daya
yang hidup di daerah kepulauan terpencil yang berbatasan
dengan Australia dan Timor Leste, pada jaman dulu daerah Maluku Barat
Daya adalah Memahat dan mengukir aneka jenis patung. Suku - suku di Maluku
Barat Daya adalah suku suku yang cukup besar di sepanjang pesisir pantai
kepulauan selatan daya Maluku.
Saat ini kelompok pemahat patung di Suku -
suku Maluku Barat Daya semakin sedikit dijumpai dan mereka bekerja dan
memasarkan hasil kerajinannya sendiri-sendiri, perlu adanya bimbingan serta
bantuan pemerintah setempat membantu memasarkan kerajinannya, sebab
bagaimanapun juga seni memahat patung adalah salah satu identitas Suku - suku
di Maluku Barat Daya, yang patut dilestarikan, linknya dapat dilihat dibawah
ini.
3. Seni krya
Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat
dengan menggunakan keterampilan tangan (hand skill) dan memperhatikan segi
fungsional (kebutuhan fisik) dan keindahan (kebutuhan emosional). Karya seni
kriya dikategorikan sebagai karya seni rupa terapan nusantara. Dalam
perkembangannya, karya seni kriya identik dengan seni kerajinan karena terlihat
dari cara pembuatan Karya Seni Kriya dengan menggunakan tangan (hand made).
Ø
krya anyam
kerajinan kriya anyaman
biasanya menggunakan bahan dasar berupa bambu, tali plastik, daun mendong.
Bahan-bahan tersebut dibuat berbagai kerajinan tangan yang memiliki keindahan
sertai seni yang tinggi dan juga memiliki nilai jual. Contoh kerajinan anyaman
adalah topi, tikar, tutup nasi, gantungan pot tanaman, dan masih banyak lagi
yang lainnya.
Ø
tenun
Indonesia adalah salah satu
negara penghasil tenun terbesar terutama dalam hal keragaman corak hiasannya.
Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat dan tenun songket. Yang membedakan
keduanya adalah pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Pada songket
ada tambahan benang emas, perak, atau benang sutra. Daerah yang terkenal
sebagai penghasil tenun ikat, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi, Bali,
Sulawesi Tengah, Toraja (Sulawesi Selatan), Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
NTT, Flores, dan Maluku. Sedangkan penghasil songket yang terkenal, antara lain
Aceh, Sumatra Barat, Riau, Palembang, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi,
Bali, Lombok, Nusa Tenggara, dan Maluku. Kriya tenun kebanyakan dipakai untuk
selendang, sarung, kebaya, dan ikat kepala seperti pada pakaian adat. Bahan
yang dipakai untuk membuat kain tenun ditentukan oleh ketersediaan alam daerah
setempat. Di Sumbawa (NTT) semua produk kain tenun dibuat dari benang kapas.
Kain songket berbahan benang sutra dapat dijumpai di Aceh, Sumatra Barat,
Palembang, dan Bali, sedangkan yang berbahan dasar benang katun dapat dijumpai
di Flores.
Ø
tekstil
Seni kriya tekstil adalah kriya
dengan bahan dasar kain. Istilah tekstil memiliki lingkup yang luas dan
mencakup dengan macam aneka jenis kain yang cara pembuatannya baik dengan cara
diikat, ditenun dipres dan masih banyak cara teknik pembuatan kain. Umumnya
kain terbuat dari serat yang dipintar atau dipin untuk menghasilkan benang yang
panjang dan selanjutnya ditenun atau dirajut agar menghasilkan kain berupa
barang jadi. Jenis seni kriya tektil nusantara dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu karya batik dan karya tenun.